diadatang di atas awan g d tampil bersinar, surya kebenaran g c angkat suara, ini tahun yobel g d g dari bukit sion kes'lamatan datang. bridge : g f yang telah ada c g yang ada, yang 'kan datang g f yang telah ada
Pertanyaan Kami sangat ingin melihat Tuhan Yesus datang di atas awan untuk mengangkat kami ke dalam kerajaan surga. Sekarang, segala macam bencana telah tiba dan nubuat kedatangan Tuhan sekarang sebagian besar telah digenapi, tetapi kami masih belum menyambut Tuhan. Kami merasa bingung Mengapa kami belum melihat Tuhan Yesus datang di atas awan? Bagaimana tepatnya kita bisa menyambut Dia? Jawaban Halo! Masalah yang Anda ajukan sangat nyata dan itu adalah sesuatu yang sangat perlu kita pahami. Pertama, kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus setia, dan karena Alkitab menubuatkan Tuhan Yesus datang di atas awan, itu mutlak harus dilakukan dan digenapi. Namun, pertanda kembalinya Tuhan sekarang telah muncul dan kita masih belum melihat Tuhan Yesus datang di atas awan atau menyambut Dia. Jadi ada kebenaran yang harus dicari dalam hal ini. Sebenarnya, kita hanya perlu menyelidiki Alkitab dengan hati-hati dan kita akan dengan mudah menemukan bahwa tidak hanya menubuatkan Tuhan Yesus datang diatas awan, dan ada juga banyak nubuatan tentang Dia yang datang secara rahasia, seperti "Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu" Wahyu 33, "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri" Wahyu 1615, "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" Matius 256, "Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan" Matius 2424, dan "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" Lukas 1724-25. Referensi Kitab Suci tentang "Aku datang bagaikan pencuri" dan "Dan pada tengah malam terdengar teriakan" menunjukkan bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan datang secara diam-diam, secara rahasia. Dan "Anak Manusia" yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut mengacu pada Tuhan yang berinkarnasi. Hanya daging yang lahir dari manusia dengan kemanusiaan yang normal yang dapat disebut sebagai Anak Manusia. Misalnya, Tuhan Yesus adalah Anak Manusia, dan Dia adalah Roh Tuhan yang berinkarnasi sebagai manusia biasa yang datang secara rahasia di antara manusia untuk bekerja. Sedangkan jika Dia muncul dalam tubuh rohani, Dia tidak akan disebut sebagai Anak Manusia. Misalnya, Tuhan Yahweh adalah Roh tidak disebut Anak Manusia. Tubuh rohani Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya dapat berjalan menembus tembok, kadang muncul dan menghilang, sangat transenden dan tak terduga, dan oleh karena itu tidak dapat disebut Anak Manusia juga. Kitab Suci juga mengatakan bahwa ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia akan menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh generasi ini. Jika Tuhan Yesus secara terbuka datang di atas awan dengan Roh yang transenden, tidak ada yang berani melawan Dia. Lalu bagaimana Dia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh generasi ini? Hanya ketika Tuhan kembali dalam daging secara diam-diam di antara umat manusia sehingga Dia terlihat seperti manusia biasa dari luar, maka orang-orang akan gagal untuk mengenal identitas-Nya, dan kemudian Dia akan ditolak dan menanggung penderitaan. Oleh karena itu kita dapat memastikan bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia pertama-tama akan menjadi daging dan datang secara rahasia dan kemudian secara terbuka menampakkan diri kepada manusia. Ini adalah bagaimana semua nubuatan kedatangan Tuhan kembali akan digenapi. Tuhan Yesus telah lama bernubuat, "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" Yohanes 1612-13. "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" Yohanes 1248. 1 Petrus 417 berkata , "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan." Dan itu dicatat dalam Injil Yohanes, "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak" Yohanes 522. "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu firman-Mu adalah kebenaran" Yohanes 1717. Kita dapat melihat dari ayat-ayat ini bahwa ketika Tuhan yang berinkarnasi datang secara rahasia, Dia akan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, menggunakan kebenaran untuk memurnikan dan menyelamatkan manusia. Pada periode ketika Tuhan yang berinkarnasi secara diam-diam datang untuk mengungkapkan kebenaran menyelamatkan umat manusia, semua orang yang mengenali suara Tuhan dari kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan dan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman adalah gadis-gadis yang bijaksana, dan akan diangkat di hadapan takhta Tuhan. Namun, ketika Tuhan yang berinkarnasi diam-diam turun dan bekerja, mereka yang menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, dan yang bahkan menolak, menentang dan mengutuk-Nya, setelah pekerjaan rahasia-Nya selesai, akan tersapu oleh bencana besar dengan tangisan dan kertakan gigi. Ini akan menggenapi nubuat Tuhan Yesus yang datang diatas awan, "Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar" Matius 2430. "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia. Jadilah demikian, Amin" Wahyu 17. Oleh karena itu, jika kita ingin menyambut Tuhan, maka ketika kita mendengar orang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali dalam daging, kita harus proaktif mencari dan menyelidiki sesuai dengan firman Tuhan, untuk melihat apakah ada ekspresi kebenaran. Hanya dengan cara ini kita dapat memastikan apakah itu penampakan Tuhan dan menghindari kehilangan kesempatan kita untuk menyambut Tuhan. Sekarang, di seluruh dunia hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang secara terbuka bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali ke bumi dalam daging untuk bekerja dan menyelamatkan umat manusia, dan Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus di akhir zaman. Firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa tidak hanya menggenapi nubuatan bahwa Tuhan akan datang kembali sebagai Anak manusia dan datang secara rahasia, tetapi juga menggenapi nubuat Tuhan kembali untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan jutaan kata dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Dia juga telah memberikan kepada kita semua kebenaran yang Tuhan Yesus nubuatkan yang akan Dia berikan kepada umat manusia, seperti tujuan Tuhan dalam pengelolaan umat manusia, kisah dibalik tiga tahap pekerjaan Tuhan, misteri inkarnasi Tuhan, akar penyebab dosa umat manusia, bagaimana Setan merusak umat manusia, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyempurnakan sekelompok orang menjadi pemenang, bagaimana manusia dipisahkan masing-masing menurut jenisnya, bagaimana kerajaan Kristus akan diwujudkan, dan banyak lagi. Tuhan telah mengungkapkan semua misteri ini kepada kita. Selain itu, Tuhan Yang Mahakuasa juga telah memberi tahu kita orang seperti apa yang disukai dan dibenci oleh Tuhan, bagaimana kita harus menerapkan kebenaran agar dapat menyelesaikan watak rusak dan sifat berdosa kita, untuk dapat sepenuhnya lepas dari pengaruh Setan, dan untuk dimurnikan dan mencapai keselamatan penuh dari Tuhan, bagaimana kita bisa menjadi orang-orang yang melakukan kehendak Bapa surgawi, dan apa itu ketaatan yang sejati kepada Tuhan dan cinta sejati kepada Tuhan. Mereka yang mencintai kebenaran dalam semua agama dan denominasi telah mendengar ucapan Tuhan Yang Mahakuasa, dan menyadari bahwa firman-Nya adalah kebenaran, suara Tuhan. Satu demi satu, mereka telah datang ke hadapan takhta Tuhan Yang Mahakuasa dan menghadiri pesta pernikahan Anak Domba. Ini adalah penggenapan yang tepat dari nubuatan berikut, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" Yohanes 1027. "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" Wahyu 320. Mereka telah diangkat ke hadapan Tuhan dan mengalami penghakiman atas firman Tuhan, dan watak hidup mereka diubah ke tingkat yang berbeda-beda. Orang-orang ini adalah yang paling diberkati dan semuanya akan dipimpin oleh Tuhan ke zaman selanjutnya dan mewarisi janji dan berkat-Nya. Sekarang pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman telah mendekati akhir. Begitu mereka yang menerima pekerjaan penghakiman Tuhan dijadikan pemenang, pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia dengan mengungkapkan kebenaran sebelum bencana besar akan berakhir. Setelah itu Tuhan akan menurunkan bencana besar ke atas bumi dan Dia akan mulai memberi memberi upah kebaikan dan menghukum kejahatan. Tuhan kemudian akan menampakkan diri secara terbuka kepada semua bangsa dan negara. Pada saat itu, mereka yang tidak menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, dan yang bahkan menolak, mengutuk, dan menentang Tuhan Yang Mahakuasa selama periode di mana Tuhan datang secara rahasia, semuanya akan tersingkap sebagai lalang dan hamba yang jahat. Mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa, yang mereka lawan, tidak lain adalah Tuhan Yesus yang datang kembali dalam daging. Ini sudah terlambat untuk menyesal. Mereka hanya bisa meratap dan menggertakkan gigi. Ini secara tepat menggenapi Wahyu 1 7, "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia." Kita dapat melihat dari semua ini bahwa selama periode Tuhan Yang Mahakuasa berinkarnasi dan datang secara rahasia untuk bekerja adalah saat yang paling penting ketika Tuhan menyelamatkan umat manusia. Semua orang yang menerima pekerjaan secara rahasia Tuhan Yang Mahakuasa dan dijadikan pemenang adalah yang paling diberkati. Jika kita hanya menunggu Tuhan Yesus datang di atas awan, dan tidak pernah mencari atau menerima pekerjaan secara rahasia Tuhan Yang Mahakuasa, maka kita pasti akan jatuh ke dalam bencana dan dihukum. Sama seperti Tuhan Yang Mahakuasa telah memperingatkan kita, "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat." Kita sekarang mengerti bahwa saat Tuhan menampakkan diri secara terbuka adalah saat Tuhan memberi upah kebaikan dan menghukum kejahatan. Itulah sebabnya, sebelum waktunya tiba, kita harus menjadi gadis yang bijaksana, menyelidiki dan menerima firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa ketika Dia datang secara rahasia di akhir zaman. Hanya dengan begitu kita akan memiliki kesempatan untuk mencapai keselamatan penuh dari Tuhan dan dibawa ke dalam kerajaan-Nya. Catatan Editor Setelah membaca artikel ini, kita mendapatkan penjelasan tentang mengapa belum melihat Tuhan Yesus datang di atas awan dan bagaimana kami harus menyambut-Nya. Jika Anda memiliki pertanyaan lain atau kebingungan tentang menyambut kembalinya Tuhan, jangan ragu untuk menghubungi kami menggunakan tombol obrolan online di bagian bawah. Kami akan menjawab semua pertanyaan Anda.
Inimenggenapi nubuat yang dinyatakan dalam Wahyu 1:7, 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia.' Oleh karena itu, ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia datang awalnya secara rahasia dan kemudian secara terbuka.
11 Tempat terindah di Indonesia untuk merasakan sensasi berada di atas awan Beriklan dengan kami English version Ditulis oleh Imron Ramadhan Kau mainkan untukku, sebuah lagu tentang negeri di awan Di mana kedamaian, menjadi istananya… Buat generasi 90an, sepenggal bait lagu Negeri di Awan yang dinyanyikan Katon Bagaskara tersebut tentu sudah nggak asing lagi. Ya, lagu yang sempat ngehits itu menggambarkan betapa indah dan damainyanya berada di tempat di mana kita bisa menyaksikan lautan awan putih tanpa batas. Nah, beberapa waktu lalu warganet juga sempat dihebohkan dengan sebuah restoran di Jepang yang menjadi viral karena seolah-olah berada di atas awan, yaitu Unkai Terrace. Lihat saja videonya di bawah ini Begitu indah dan menakjubkan, bukan? Untungnya, untuk bisa menyaksikan pemandangan hamparan awan sedahsyat itu, Anda nggak perlu jauh-jauh pergi ke Jepang, karena di Indonesia pun ada. Baca juga 19 gunung dan jalur pendakian di Indonesia dengan pemandangan paling menakjubkan 13 tempat berhawa sejuk dan dingin di Indonesia dengan berjuta keindahan Dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dan keindahan yang nggak kalah ciamik, tempat-tempat di tanah air ini juga menyuguhkan panorama lautan awan dan bisa Anda kunjungi tanpa perlu repot mengurus paspor! 1. Bukan hanya menyajikan buah-buahan Kebun Buah Mangunan, Yogyakarta Terletak di dataran tinggi Imogiri, belakangan ini Kebun Buah Mangunan kian populer sebagai destinasi wisata para wisatawan lokal. Photo Via Linctraveller Panorama perbukitan, lembah, sungai, hutan , awan dan kabut yang tampak dari kebun buah ini begitu mengesankan. Photo Via Ophiesutarli Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah pagi hari, saat matahari baru muncul dan tampak jelas awan-awan serta kabut yang terlihat seperti hamparan kapas. Indah sekali! Photo Via Sheilatabita,Christellaptr,Rasyidndolor Photo Via Fandi Ryan Saputra Via YouTube Selain menikmati pemandangan alam, pengunjung juga dapat membeli aneka buah-buahan segar yang dipetik langsung dari pohon dengan harga terjangkau. Kebun Buah Mangunan Tiket Masuk Lokasi Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Telepon 0274 646 0182 Jam Operasional – Cara ke Sana Dari Kota Yogyakarta, Kebun Buah Mangunan berjarak kurang lebih 30 km melalui rute Ringroad Selatan – Perempatan Terminal Giwangan – Jalan Imogiri Timur – Pertigaan Pasar Imogiri, lalu ambil kiri dan ikuti petunjuk jalan. Bisa dicapai dengan kendaraan pribadi mobil/motor hingga areal parkir. Koordinat di sini. 2. Menyambut sunrise di Bumi Toraja Kampung Lolai, Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan tak henti-hentinya memberikan tempat-tempat baru yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Kampung Lolai. Di Kampung Lolai terdapat area pegunungan yang puncaknya bisa dijangkau. Dengan ketinggian mdpl, kita bisa menyaksikan pemandangan yang sangat indah berupa hamparan awan. Photo Via Panorama sunrise merupakan daya tarik dari Kampung Lolai. Sang fajar akan muncul dari balik awan dengan semburat jingga yang terpantul di awan. Jadi, kalau ingin melihatnya, sebaiknya Anda tiba sejak pukul dini hari atau bahkan menginap di tenda/homestay di sekitar puncak. Photo Via Aresjonekson Photo Via Girihanzent Beberapa rumah Tongkonan khas Toraja juga bisa ditemukan di sekitar puncak Lolai. Deretan rumah Tongkonan di kampung ini dinamai Tongkonan Lempe. Dan pengunjung bisa bersantai di terasnya sambil menghangatkan diri dengan secangkir kopi Toraja. Photo Via M_rifqi_achmad Photo Via Alexsarungallo Via Instagram Kampung Lolai Lokasi Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan Cara ke Sana Berjarak sekitar 20 kilometer dari Rantepao, ibu kota Toraja Utara, untuk ke Lolai pengunjung bisa mengaksesnya menggunakan kendaraan pribadi mobil/motor atau kendaraan umum seperti pete-pete alias angkot dengan ongkos maupun ojek dengan tarif sekitar – sekali jalan. Koordinat di sini 3. Pesona magis yang terpampang nyata Batutumonga, Sulawesi Selatan Rasanya memang rugi kalau ke Toraja hanya singgah di satu tempat saja. Ini dia satu lagi tempat di Toraja di mana Anda bisa menyaksikan pemandangan hamparan awan putih nan dramatis, namanya Batutumonga. Photo Via Cece_chaann Terletak di lereng Gunung Sesean, sekitar 90 menit berkendara dari Rantepao, Batutumonga menawarkan banyak keistimewaan. Mulai dari udara sejuk, atmosfer yang santai, juga panorama spektakuler yang memadukan persawahan, hutan, padang, serta Kota Rantepao di kejauhan. Photo Via Hsbn_marco Dan kalau ingin berlama-lama di sini, ada beberapa penginapan yang bisa Anda pilih. Salah satu yang berada di titik tertinggi adalah Mentirotiku Hotel. Dari depan kamar, terpampang nyata pemandangan yang magis. Photo Via Hsbn_marco Di pagi hari, semburat mentari berwarna kemerahan akan menyambut Anda dengan hamparan awan yang memukau. Jadi males pulang kan kalau begini? Photo Via Atrik3 Photo Via Alexsarungallo Via Deedeedoo22 Photo Via Alantonapa Via Instagram Batutumonga Lokasi Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan Cara ke Sana Dari Rantepao, Batutumonga dapat dicapai dengan dua cara, yaitu dengan menumpang angkutan umum dari Pasar Bolu atau menggunakan mobil sewaan. Perjalanan menuju Batutumonga membutuhkan waktu 30 menit-1 jam. Kewaspadaan tinggi dibutuhkan karena medan yang ditempuh memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Selain jalanan yang berkelok dan sempit, hanya seukuran satu mobil, sisi kiri dan kanan jalan berupa jurang menganga. Koordinat di sini. 4. Merengkuh awan dari tepi kolam renang Munduk Moding Plantation, Bali Pernahkah Anda bermimpi untuk dapat merentangkan tangan dan menyentuh langit? Kini impian Anda dapat terwujud. Dari tepi infinity pool sepanjang 18 meter yang terdapat di Munduk Moding Plantation Anda akan berasa seolah-olah sedang berada di sebuah negeri di atas awan. Photo Via Ellchintya Photo Via Aris_19 Membentang di hadapan Anda adalah hamparan awan yang menutupi perkebunan kopi di sekitarnya. Photo Via Dotzsoh Photo Via Curlychua Photo Via Last Minute Detours Via Facebook Dan yang jadi andalan dari vila ini bukan cuma pemandangan spektakulernya saja. Dirancang oleh arsitek kenamaan Bali yang kerap meraih penghargaan, Popo Danes, interior dari akomodasi yang hanya terdiri dari Sembilan vila dan tiga buah suites ini memiliki nuansa tradisional khas Bali yang berpadu apik dengan sentuhan modern. Dari dalam kamar, Anda tinggal melangkah keluar melalui pintu kaca untuk dapat menikmati pemandangan menakjubkan dari perkebunan kopi yang terletak di tengah-tengah rimbunnya pepohonan. Sepertinya tak ada tempat lain yang lebih sempurna untuk menghabiskan waktu bersama pasangan tercinta dalam suasana tenang dan romantis. Munduk Moding Plantation Harga mulai dari per malam Deluxe Suite Lokasi Jalan Raya Asah Gobleg, Banjar Dinas Asa, Desa Gobleg, Kec. Banjar, Buleleng, Bali 81162 Telepon 0361 700 5321 0811 3810 123 Website 5. Memanjatkan permohonan sambil menyaksikan lautan awan Puncak B29, Jawa Timur Awalnya warga setempat menyebut dataran tinggi ini sebagai Puncak Songolikur songolikur dalam Bahasa Jawa berarti 29, namun belakangan lebih populer dengan nama Puncak B29. Di pagi hari, suhu di sini bisa mencapai 5 derajat celcius! Jadi, jika Anda berencana untuk berkunjung ke sini saat sunrise demi menyaksikan hamparan awan, jangan lupa bawa jaket tebal! Photo Via Yayukmadjid Photo Via Nafimoh93 Perjalanan menuju Puncak B29 sendiri termasuk lumayan berliku dan menantang, namun Anda tak akan merasa lelah, karena di kanan kiri disuguhi pemandangan pepohonan hijau yang bikin hati tentram. Photo Via Bagi masyarakat Suku Tengger, Puncak B29 memiliki sejarah penting dalam kepercayaan mereka. Itulah sebabnya setiap hari Jumat Legi, banyak dari mereka yang sengaja ke sana untuk berdoa. Photo Via Travelling_plus Bahkan konon siapapun yang memanjatkan permintaan di Puncak B29, asalkan tulus dari dalam hati, maka bisa terkabul. Tertarik mencobanya? Puncak B29 Tiket Masuk Lokasi Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67254 Cara ke Sana Dari Malang, Anda bisa naik bis di Terminal Arjosari dengan jurusan Bali-Banyuwangi, lalu turun di Terminal Minak Koncar Lumajang tarifnya sekitar Dari Terminal Minak Koncar ada dua pilihan transportasi untuk menuju Desa Argosari. Anda bisa memilih naik mobil L-300 atau menghubungi Pokdarwis Desa Argosari di nomor 0853 3600 6579 untuk dijemput menggunakan ojek Jika membawa mobil sendiri bisa diparkir di Desa ARgosari lalu lanjutkan dengan ojek, namun kalau Anda membawa motor sendiri maka bisa naik terus hingga ke puncak. Koordinat di sini. 6. Panorama spektakuler sepanjang hari Bukit Banyon, Jawa Timur Berkunjung ke bukit di ketinggian mdpl di Kabupaten Trenggalek ini, mata Anda bakal dimanjakan keindahan alam selama 24 jam! Dari matahari terbit, pesona negeri atas awan, pemandangan sunset, sampai malam bermandikan kemilau cahaya semua bisa dinikmati tanpa harus berpindah tempat. Waktu terbaik untuk menyaksikan sunrise adalah sekitar pukul sedangkan panorama negeri atas awan bisa dinikmati antarai pukul hingga pukul kalau malam sebelumnya hujan, pemandangan awannya bakal lebih tebal lagi. Photo Via Im_tohari,Achmad_syafii_m Kalau belum cukup puas, menjelang senja Anda bakal dibuat terpukau oleh sang surya yang beranjak turun ke peraduan. Bagaimana saat malam tiba? Well, di kejauhan lampu dari kawasan pemukiman menyuguhkan daya tarik tersendiri yang memikat. Photo Via Rendy_agastyaga, Jadi, jam berapapun Anda datang pastinya nggak bakalan kecewa deh! Bukit Banyon Lokasi Perbatasan Desa Widoro dan Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Kab. Trenggalek, Jawa Timur Cara ke Sana Dari pusat Kota Trenggalek, ambil jalur arah Kecamatan Gandusari-Kampak. Jika sudah menjumpai Pasar Gandusari, belok kiri sekitar 1 km lalu belok ke selatan mengikuti jalanan sampai puncak. Bisa diakses dengan kendaraan pribadi mobil lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menyewa motor Koordinat di sini. 7. Berdiri lebih tinggi dari awan Buntu Liarra, Sulawesi Barat Seperti apa ya rasanya menjadi dewa-dewi Yunani yang selalu digambarkan tinggal di kerajaan di atas awan? Kalau penasaran, segera saja meluncur ke Buntu Liarra. Destinasi wisata baru yang tengah viral ini terletak di Mamasa, Sulawesi Barat. Mamasa merupakan kabupaten berada di wilayah pegunungan. Masyarakatnya sering dianggap sebagai orang gunung, karena memang hampir di seluruh batas wilayahnya merupakan dataran tinggi. Berada di puncak pegunungan Liarra dengan hamparan awan yang terlihat lebih rendah dari puncak, membuat Anda seolah berada di atas awan. Photo Via Rojali_blues Gugusan awan putih yang dihiasi pancaran sinar matahari di balik awan melahirkan lanskap alam yang begitu indah dipandang mata. Photo Via Mardianto_demmattayan Sekadar informasi, pemandangan hamparan awan biasanya hanya bisa dinikmati sekitar pukul hingga atau pukul hingga malam hari. Oh ya, karena di sini belum ada fasilitas apa-apa – termasuk tempat sampah – jangan lupa untuk membawa kembali sampah Anda pada saat turun. Kalau bersih kan lebih enak dilihat! Buntu Liarra Lokasi Desa Talimbung, Kecamatan Tanduk Kalua, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat 91366 Cara ke Sana Untuk mencapai Buntu Liarra dibutuhkan waktu sekitar 25 menit dari ibu kota Kabupaten Mamasa dengan menggunakan sepeda motor menuju Desa Balla Peu. Lalu lanjutkan perjalanan dengan trekking menuju puncak Gunung Liarra yang berada di Desa Talimbung sekitar 20 menit. Koordinat di sini. 8. Panorama perbukitan hijau awan putih yang berarak Bukit Panguk Kediwung, Yogyakarta Keindahan pemandangan alam di tempat ini sulit dijelaskan dengan kata-kata. Pokoknya, Anda harus datang sendiri ke sini untuk membuktikannya. Untuk bisa menyaksikan keindahan panorama tersebut, telah dibuat dek dari bambu di mana Anda bisa berfoto-foto. Namun untuk menuju ke atas sana perjalanan yang harus ditempuh lumayan berliku dan melelahkan. Photo Via Sawung_bagas,Tunggalsatuajak Photo Via Fdevena Setibanya di atas, segenap usaha Anda akan terbayar lunas oleh keindahan yang ditawarkan Bukit Panguk Kediwung! Photo Via Mita_oci Photo Via Ihsanudn Bukit Panguk Kediwung, Dlingo Tiket Masuk Motor Mobil Lokasi Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta 55783. Jam Operasional – Cara ke Sana Dari pusat kota Jogja, tempat ini bisa diakses menggunakan mobil atau motor. Pergilah menuju arah Imogiri, lalu dilanjutkan menuju ke Dlingo Kebun Buah Mangunan. Setibanya di Dlingo, Anda dapat bertanya pada warga sekitar arah menuju Kediwung lalu ikuti petunjuk arah yang tersedia. Rutenya termasuk ekstrem, karena Anda akan melalui banyak tanjakan dan turunan. Koordinat di sini. 9. Menyaksikan sunset dari gerbang surga Pura Lempuyang Luhur, Bali Bisa dibilang, di sinilah Anda bisa menyaksikan panorama sunset paling wow di Bali. Berdiri di puncak tertinggi Gunung Lempuyang, untuk menuju ke sini Anda harus mendaki ratusan anak tangga dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari pintu masuk. Setibanya di puncak, Anda akan merasa seolah tengah berada di sebuah negeri di atas awan! Jika udara sedang cerah, view pegunungan, Kota Amlapura, Pantai Amed dan Gunung Agung nan megah pun terlihat jelas. Sungguh keindahan yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Photo Via Jordhammond Dan begitu masuk waktu senja, panorama sunset, Gunung Agung, gumpalan awan serta semburat cahaya keemasan tampak laksana mahakarya indah yang terbingkai oleh gapura Candi Bentar. Photo Via _ekasatya,Princejhonz Photo Via Diegotvh Pura Lempuyang Luhur Tiket Masuk Sukarela. Dari area parkir, Anda diwajibkan untuk menggunakan kendaraan antar-jemput khusus untuk memasuki area pura. Ongkos untuk kendaraan tersebut adalah per orang PP. Lokasi Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali Cara ke Sana Dari Denpasar, lokasi pura ini dapat dicapai melalui kawasan wisata Candidasa melewati Kota Amlapura menggunakan mobil atau motor dengan waktu tempuh sekitar 2 jam berkendara. Alternatif jalur lainnya adalah melalui Kecamatan Selat Karangasem, melalui Kota Semarapura lalu ambil arah jalan ke Besakih. Koordinat di sini. Jam Operasional – Catatan Anda diwajibkan untuk mengenakan sarung saat memasuki kawasan pura. Jika tidak membawa sarung sendiri, Anda dapat menyewanya di lokasi dengan harga 10. Tempat terbaik menyaksikan Golden Sunrise Gunung Prau, Jawa Tengah Memang, matahari terbit bisa dinikmati di mana saja. Namun semua yang pernah berkunjung ke sini sepakat bahwa sunrise di Gunung Prau termasuk yang paling indah di Indonesia. Photo Via Amronfikri Tak hanya matahari terbit dan tenggelam saja, gunung dengan ketinggian mdpl ini juga menawarkan pemandangan galaksi Bimasakti di malam hari. Kabar baiknya, Gunung Prau termasuk gunung yang cocok didaki oleh pendaki pemula – yang penting siapkan kondisi fisik, pakaian hiking, dan juga persediaan bekal dan obat-obatan, maka Andapun bisa mencapai puncak Gunung Prau dari Dieng selama 2 – 2,5 jam saja. Photo Via Graciellasni Photo Via Liyanzhao_hd Photo Via Damar Trijati Via YouTube Pendakian pun tak terasa membosankan, karena pemandangan yang disajikan benar-benar menawan. Di kanan dan kiri terlihat pertanian masyarakat sekitar yang berada di lereng yang curam. Ingin tahu sesuatu yang keren? Jika Anda mengitari menara yang ada di Gunung Prau, maka Anda telah menginjakkan kaki di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Kendal, Banjarnegara, Wonosobo, Batang, dan Temanggung! Catatan Gunung Prau secara berkala ditutup pada awal tahun untuk pemulihan ekosistem, tepatnya antara tanggal 5 Januari sampai 5 April. Gunung Prau Tiket Masuk Lokasi Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354. Koordinat di sini. 11. Keelokan yang menghipnotis Bukit Cumbri, Jawa Tengah Tak mengherankan rasanya kalau Bukit Cumbri atau Cumbri Hill menjadi sangat populer di social media. Lihat saja sendiri! Meskipun hanya’ berada di ketinggian 638 mdpl, namun bukit yang berada di pinggiran kota Wonogiri ini mampu menyuguhkan sensasi bak negeri di atas awan. Photo Via Namun untuk menuju ke puncaknya bukan perkara mudah, karena Anda harus trekking dengan medan yang lumayan menantang dan tanjakan curam. Setelah mendaki sekitar satu jam, maka Andapun tiba di sebuah formasi batu unik di atas bukit dan dikelilingi pemandangan serba hijau serta gulungan alam. Photo Via Sitoy__ Photo Via Totok-yogaswara Hal yang paling susah dihindari adalah menahan diri untuk tidak selfie selama pendakian. Pasalnya, setiap sudut Bukit Cumbri adalah keindahan! Bukit Cumbri Lokasi Desa Kepyar, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah 57695 Telepon 0813 2650 5957 Cara ke Sana Ada beberapa rute yang bisa Anda pilih untuk menuju Bukit Cumbri. Pertama dari Solo melalui rute Solo – Wonogiri – Purwantoro – Desa Biting. Rute yang kedua yakni melalui Madiun – Ponogoro – Sampung – Pager Ukir. Lalu parkirkan kendaraan mobil/motor di areal parkir yang tersedia, kemudian lanjutkan dengan trekking selama kurang lebih satu jam. Koordinat di sini. Kami sudah membuktikan kan kalau negeri di atas awan’ bukan hanya ada di Jepang saja? Apakah ada rekomendasi tempat lain di Indonesia dengan panorama hamparan awan yang indah? Beriklan dengan kami Travel Writer Mantan editor majalah yang memutuskan untuk berburu sunset. Selain menulis atau bersantai di pantai, dia juga aktif di sebuah LSM non-profit yang misi utamanya adalah memasyarakatkan eco-literacy dengan menghadirkan eco-library bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
Sebenarnya sembilan tahun yang lalu beberapa orang mengatakan padaku bahwa Tuhan telah kembali, tetapi aku tidak menerimanya karena hal itu dinyatakan dengan jelas dalam Alkitab: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). 'Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke
Tempat wisata alam memang dapat jadi destinasi favorit untuk relaksasi atau sekedar mengagumi keindahannya. Bagi banyak orang wisata alam yang unik adalah tempat yang mampu memberikan gambaran fantasi tapi ada di dunia nyata. Sensasi berada di negeri di atas awan adalah salah satu alasan banyak objek wisata alam dataran tinggi sangat populer untungnya memiliki banyak tempat wisata negeri di atas awan ini karena memiliki banyak pegunungan. Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi tempat seperti ini, Berikut adalah wisata di atas awan yang paling epik1. Dataran Tinggi Lolai2. Desa Mamullu3. Kebun Buah Mangunan4. Daerah Wisata Batutumonga5. Puncak B 296. Bukit Banyon7. Buntu Liarra8. Gunung Andong9. Pura Lempuyang Luhur10. Gunung Prau1. Dataran Tinggi wisata negeri di atas awan yang pertama adalah Dataran Tinggi Lolai. Lokasi wisata alam ini terletak di Sulawesi Selatan tepatnya di Kampung Lolai. Kampung Lolai terletak di pegunungan yang memiliki ketinggian Meter di atas permukaan laut. Di ketinggian ini, Anda sudah dapat merasakan udara dingin dan pemandangan yang dihiasi awan. Anda tidak lagi mampu melihat dataran di kaki gunung jika sudah di puncak karena sudah tertutup hamparan awan putih. Daya tarik lautan awan ini makin terlihat jika Anda datang ke sini pada pukul dini hari. Cahaya sunrise yang terpantul awan membuat pemandangan menjadi menakjubkan. Cahaya orange dan semburat jingga akan memanjakan mata Anda. Untuk memaksimalkan wisata ke tempat ini sangat dianjurkan untuk menginap dengan cara membuat tenda di puncak gunung. Tapi bagi yang hanya ingin santai – santai, Anda bisa kunjungi Tongkrongan Lempe yang berupa tempat dengan teras di atas gunung. Di tempat ini Anda bisa duduk – duduk sambil menikmati segelas kopi Wisata Bahari Tapanuli TengahSeven Summit Pegunungan Nongkojajar Pasuruan2. Desa Anda ingin mengunjungi tempat wisata negeri di atas awan yang masih liar, Anda bisa coba daerah wisata Desa Mamullu. Mamulu ini berada di Sulawesi Barat tepatnya di Kampung Pakem, Kecamatan Pana, Mamasa. Daerah pegunungan di desa ini selalu diselimuti kabut dan embun. Tapi jika Anda datang di saat suasana cerah, Anda akan melihat gulungan – gulungan awan yang menyejukan. Pemandangan indah ini sayangnya masih sulit dinikmati maksimal. Daerah wisata ini masih kurang fasilitas dan tergolong masih agak liar. Jika Anda ke sini pastikan untuk membawa perlengkapan yang lengkap. Pastikan juga untuk hati – hati selama perjalanan ke atas perbukitan. Jalan yang ada di sini belum dibangun jadi masih berupa tanah dan jalan liar. Hanya kendaraan offroad saja yang mungkin mudah melalui area mendaki ini. Tapi setelah melewati perjalanan ini, Anda akan dihadiahi pemandangan yang membuat usaha mendaki Kebun Buah MangunanKebun Buah MangunanKebun Buah Mangunan ini terletak di dataran tinggi Imogiri, Yogyakarta. Destinasi wisata ini cukup populer di kalangan anak muda pecinta Alam. Panorama keindahan alam seperti bukit, lembah, sungai dan hutan selalu dihiasi oleh kabut awan yang bergulung. Jika Anda menuju ke puncak pada pagi hari, Anda akan melihat kabut di bawah yang tampak seperti kapas. Pemandangan inilah yang membuat orang menjuluki kebun ini sebagai negeri di atas awan. Karena pemandangan unik ini, tidak jarang fotografer berdatangan dari berbagai tempat untuk mengambil gambar model di sini. Sebagai wisata kebun, di sini Anda juga bisa menikmati membeli buah langsung dari pohonnya. Anda bahkan bisa memanjat dan memetik sendiri jika mau. Untuk kebutuhan memetik ini Anda akan ditemani dengan guide untuk menyusuri kebun Daerah Wisata datang ke tanah Toraja, Anda tentu tidak boleh melewatkan kesempatan untuk datang ke Batutumonga. Daerah wisata ini terletak di lereng Gunung Sesean yang bisa ditempuh 90 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Rantepao, Batutumonga. Selama perjalanan Anda akan disambut dengan kesejukan udara, pemandangan hamparan sawah dan hutan serta pengalaman mendaki medan gunung. Setelah sampai di atas Anda akan terpukau dengan keindahan gulungan awan di sini. Awan di sini bergerak cepat seakan – akan seperti ombak laut. Wisatawan yang datang untuk mencari pengalaman negeri di atas awan tidak akan kecewa melihat pemandangan Puncak B B 29 ini juga disebut dengan nama Puncak Songolikur dalam bahasa Jawa. Puncak ini berada di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Untuk datang ke sini lebih mudah karena sudah dikelola jalannya. Bagi backpacker, menyewa ojek dari Terminal Minak Koncar ke arah desa. Nah, dari desa Argosari, Anda harus mendaki dengan jalan kaki untuk sampai ke puncak. Setelah sampai di atas, Anda akan disambut udara dingin pegunungan. Jika sedang benar – benar dingin, suhu di puncak ini bisa mencapai 5 derajat Celcius, lho. Bagi yang tidak kuat dingin harap membawa jaket tebal. Untuk memaksimalkan pemandangan yang akan dinikmati, sangat disarankan untuk datang sebelum matahari terbit. Efek sunrise akan menambah efek menakjubkan gulungan awan di atas puncak ini. Untuk salah satu pilihan wisata negeri di atas awan, Puncak B 29 tidak akan Bukit tempat berikutnya adalah Bukit Banyon. Bukit ini terletak di perbatasan Desa Widoro dan Karanganyar, Kecamatan Gandung Sari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Jika Anda mau datang ke sini, Anda harus siap kendaraan pribadi. Mendaki dari bawah ke atas tidak ada kendaraan umumnya, jadi mau tak mau harus berjalan kaki jika Anda seorang backpacker. Tapi perjalanan ini akan memuaskan karena di puncak Bukit Banyon, Anda akan disambut oleh gulungan panorama awan yang tebal. Efek pesona bagaikan negeri di atas awan ini akan lebih jelas dinikmati pada pagi hari. Jika diperkirakan, efek gulungan awan ini berlangsung cukup lama, yaitu antara jam sampai pagi. Jika di tempat lain, awan sudah hilang saat suhu meningkat setelah sunrise, tapi disini udara dingin mempertahankan kabut dan awan untuk tetap tebal. Hal ini disebabkan karena posisi Bukit Banyon yang ada di ketinggian Meter di atas permukaan Buntu wisata Buntu Liarra ini tergolong baru di daerah Sulawesi Barat. Buntu Lirara masih berada satu daerah dengan Desa Mamullu karena berada di kabupaten Mamasa. Buntu Liarra ini merupakan sudut berbeda dari Desa Mamullu. Jika Desa Mamullu masih liar, daerah wisata yang satu ini sudah lebih terbangun. Tentu bagi yang tidak mau terlalu sulit mendaki, pilihan ini menjadi hal utama dalam memutuskan berkunjung. Di atas lokasi wisata ini Anda bisa melihat gugusan awan putih yang memantulkan cahaya matahari. Hal ini membuat awan – awan terlihat berkilau saat mereka bergerak di udara. Pemandangan paling indah tempat ini bisa dinikmati sekitar pukul 4 sampai 9 pagi untuk sunrise dan pukul 4 sore sampai malam untuk pemandangan sunset. Pengalaman negeri di atas awan ini tentunya unik dan jangan sampai Gunung AndongTribun Jateng – tempat tinggi yang unik berikutnya adalah Gunung Andong. Gunung ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Sebagai objek wisata gunung, tempat ini masih terhitung asri. Pemandangan perbukitan dan hutan di sekitarnya sangat menarik untuk dinikmati. Gunung ini memiliki ketinggian Meter di atas permukaan laut. Banyak orang datang ke sini karena pemandangan kabut dan awannya. Jika angin kencang datang, Anda akan melihat pemandangan awan yang bergulung seperti ombak di atas sini. Untuk datang ke sini, diharapkan Anda mempersiapkan alat mendaki ringan. Jalur mendaki di sini licin karena basah dan lumut. Jangan sampai Anda hanya menggunakan sandal saat datang ke Pura Lempuyang ingin melihat pemandangan negeri di atas awan yang dipadu bangunan Pura tua, Anda bisa coba datang ke Pura Lempuyangan Luhur. Tempat wisata ini terletak di Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem Bali. Untuk mencapai lokasi ini, Anda harus mendaki Gunung Lempuyangan. Untungnya perjalanan ke sini sudah dipermudah dengan adanya ratusan anak tangga sepanjang rute mendaki. Sesampainya di atas, Anda akan disambut dengan panorama pegunungan dan awan yang indah. Hal lain yang mengagumkan adalah adanya Pura yang menambah pesona tempat ini. Anda bisa ambil foto di antara gerbang pura dengan background awan bergulung serta cahaya sunrise di Gunung wisata negeri di atas awan berikutnya adalah Gunung Prau. Gunung ini terletak di perbatasan 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Kendal, Banjarnegara, Batang, Temanggung dan Wonosobo. Hal ini disebabkan ukuran gunung yang besar dan tinggi. Puncak gunung ini berada di ketinggian Meter di atas permukaan laut. Di ketinggian ini Anda hanya akan disambut dengan pemandangan lautan awan di atas puncak. Hal ini untungnya membuat tempat ini lebih unik. Jika Anda datang pada malam hari, posisi awan akan berada di bawah gunung dan memperlihatkan langit yang jernih. Hal ini membuat pemandangan bintang dan gugusan galaksi bisa disaksikan dengan jelas. Jika datang ke sini jangan lupa membawa peralatan kemah, teropong bintang dan juga baju tebal. Di jamin, pengalaman kemah di sini unik dan tidak terlupakan. Sekedar informasi saja, Gunung Prau ini bisa tutup. Penutupan ini dilakukan berkala oleh pemerintah untuk memulihkan ekosistem. Biasanya penutupan berlangsung dari tanggal 5 Januari
Iniakan menjadi penggenapan nubuat dalam Wahyu 1:7: "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia." Mengapa semua orang akan meratap? Karena Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan yang begitu besar, dan bukan saja mereka menolak untuk menyelidikinya, tetapi mereka mengutuk, menghakimi, dan menghujat Dia bersama dengan kekuatan
Lirik "Diatas Awan"[Verse 1]CintaSatukan hatiKuatkan jiwaMenghadapi duniaSegalaCinta dan lukaKuatkan semuaPersahabatan[Chorus]KitaPenantang impianDi atas awanKita kan menangKitaPenakluk duniaDi atas awanKita kan menang, menang ah oh[Verse 2]BilaKau merasa sepiIngatlah bahwaKau tak sendiriTanpamu tak akan samaTanpamu semua berbedaKisahmu juga kisahkuSelalu bersama[Chorus]KitaPenantang impianDi atas awanKita kan menangKitaPenakluk duniaDi atas awanKita kan menang, menang ah oh[Bridge]MelangkahDi bawah mentari yang samaMencariTempat kita di masa depanBerjanjiKita tak akan putus asaWalaupunSemua takkan mudah[Chorus]KitaPenantang impianDi atas awanKita kan menangKitaPenakluk duniaDi atas awanKita kan menangOh ohHow to Format LyricsType out all lyrics, even repeating song parts like the chorusLyrics should be broken down into individual linesUse section headers above different song parts like [Verse], [Chorus], italics lyric and bold lyric to distinguish between different vocalists in the same song partIf you don’t understand a lyric, use [?]To learn more, check out our transcription guide or visit our transcribers forum
Tuhandatang di atas awan datang kumpulkan anak-anakNya hari yang mulia Tuhan datanglah angkat kita semua
Desakan menyatakan kegigihan, yang berarti penantian, dan bahkan lebih merupakan kerinduan rohani …. Tetapi jika arah desakan kita salah, tidakkah kita akan tersesat? —Catatan Suatu sore di bulan Juni, rasanya gerah, tanpa embusan angin. Saat itu, aku sedang beristirahat di kursi bambu di rumah. Tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil "Bibi." Aku melihat keponakan laki-lakiku Xiaofang, yang ditemani oleh salah seorang temannya yang berpakaian rapi dan terlihat ramah. Lalu aku menerima mereka ke dalam ruangan. Ketika menuangkan air, aku berkata "Apakah kamu punya alasan datang ke sini di hari yang begitu panas?" Xiaofang dengan gembira berkata, "Aku punya berita baik untuk Bibi. Tuhan Yesus yang telah lama kita dambakan telah datang kembali." Setelah mendengar ini, aku tercengang dan berpikir "Hanya Kilat dair Timur yang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali. Mungkinkah mereka memercayainya? Aku sering mendengar pendetaku mengatakan bahwa saat ini, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dan melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran. Pendeta meminta kami agar tidak mengindahkan mereka dan memberi tahu kami agar sudah cukup hanya dengan percaya bahwa Tuhan akan datang dengan awan." Jadi aku berkata padanya dengan hati-hati, "Kamu mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Di mana dia? Bagaimana mungkin aku belum pernah melihatnya? Alkitab berkata 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' Wahyu 17. 'Mengapa engkau sekalian berdiri memandang ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga' Kisah Para Rasul 111. Karena itu, aku berpikir Tuhan akan datang kembali di atas awan dan akan terlihat oleh kita." Kemudian Xiaofang berkata "Bibi, kita tidak seharusnya hanya mengandalkan ayat-ayat ini untuk percaya bahwa Tuhan pasti akan datang dengan cara ini. Sebenarnya, banyak bagian Alkitab berisi nubuat-nubuat tentang kedatangan Tuhan ...." Tetapi sebelum Xiaofang selesai bicara, aku langsung menyela "Xiaofang, aku sudah percaya kepada Tuhan lebih lama dari kamu, dan aku tahu lebih banyak dari yang kamu tahu. Jadi bagaimana mungkin aku tidak tahu metode kedatangan Tuhan? Baiklah, kamu bisa datang menemuiku, tetapi jika kamu mencoba membuatku percaya pada Kilat dari Timur, kamu harus pulang. Jika yang mereka saksikan bukanlah Tuhan Yesus yang akan turun dengan awan, aku tidak akan menerima Dia." Setelah itu, temannya juga mengajak aku bersekutu, tetapi aku tetap tidak mengindahkan, memilih untuk sengaja mengabaikannya dan mulai melakukan pekerjaan rumah. Melihat itu, mereka harus pergi. Beberapa bulan kemudian, Saudari Liu dan Saudari Wang dari gerejaku juga mulai percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, dan mereka juga datang ke rumahku untuk memberitakan Injil kedatangan Tuhan kembali. Tetapi tidak peduli apa yang mereka katakan padaku, aku tetap bersikeras bahwa Tuhan akan turun ke awan untuk membawa kita ke kerajaan surga, dan setelah itu mengirim bencana besar untuk menghancurkan dunia yang tua ini. Dengan keras kepala berpegang teguh pada gagasanku, ketika keponakan dan kedua saudari dari gerejaku memberitakan Injil kerajaan itu padaku, aku menolak mereka semua. Dalam sekejap mata, sembilan tahun berlalu, tetapi aku tidak melihat tanda-tanda kedatangan Tuhan kembali. Perlahan-lahan, rohku menjadi sangat lemah dan aku merasa bingung "Sekarang adalah akhir zaman, dan nubuat-nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali pada dasarnya telah digenapi, tetapi mengapa Tuhan yang telah kita nantikan tetap belum kembali dengan awan untuk menyambut kita?" Setelah itu, aku melihat saudara-saudari di gerejaku juga kehilangan iman mereka. Para pengkhotbah selalu menyampaikan khotbah-khotbah lama yang sama, dan tidak ada kesenangan yang bisa didapat dalam pertemuan ibadah. Jadi perlahan-lahan aku tidak menghadiri pertemuan ibadah, tetapi hanya membaca Alkitab dan berdoa di rumah, dengan waspada menantikan kedatangan Tuhan. Suatu hari di bulan Agustus 2012, Saudari Huang, yang sudah lama tidak pernah bicara denganku dan sesama penduduk desa, tiba-tiba datang ke rumahku. Aku sangat senang melihatnya dan segera mengajaknya masuk. Aku juga menyajikan beberapa buah dan air untuknya. Setelah kami berbincang-bincang sebentar, ia bertanya padaku dengan khawatir "Saudari, bagaimana kondisimu saat ini? Apakah kamu masih menghadiri pertemuan ibadah?" Aku menjawab "Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Tidak ada kenikmatan yang bisa didapat dalam pertemuan ibadah. Iman saudara-saudari semakin dingin. Aku belum menghadiri pertemuan ibadah selama beberapa bulan, tetapi terus berdoa dan membaca Alkitab di rumah, menantikan kedatangan Tuhan." Mendengar ini, dia berkata dengan sungguh-sungguh "Ya! Sekarang, iman kebanyakan saudara-saudari pada umumnya menjadi lemah dan hambar, dan para pengkhotbah tidak memiliki apa-apa yang bisa dikhotbahkan, atau bicara tentang kata-kata hampa yang sama. Tetapi tahukah kamu alasannya? Sebenarnya, itu terutama karena pekerjaan Roh Kudus telah bergerak, dan Tuhan telah datang kembali dan melakukan pekerjaan baru untuk menghakimi, menghajar, dan mentahirkan umat manusia. Ini persis memenuhi firman Alkitab "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" 1 Petrus 417. Jadi gereja-gereja tidak lagi memiliki pekerjaan Roh Kudus. Sama seperti ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan baru-Nya di Zaman Kasih Karunia, Tuhan tidak melakukan pekerjaan di bait suci." Ketika mendengar dia berkata "Tuhan telah datang kembali," Aku merasa sangat terkejut dan berpikir "Mungkinkah Saudari Huang juga telah beralih ke Kilat dari Timur?" Jadi aku bertanya dengan sedih "Saudari, apakah kamu percaya pada Kilat dari Timur?" "Ya, aku percaya," jawabnya. Mendengar ini, aku memperlihatkan wajah murung dan tidak ingin bicara dengannya lagi. Melihatku seperti ini, dia dengan sabar bertanya "Saudari Li, kamu dapat mengajukan pertanyaan apa pun yang kamu miliki, dan kemudian kita dapat memecahkannya bersama dengan mencari kebenarannya." Kemudian aku berkata "Aku mengakui apa yang kamu jelaskan dalam persekutuan cukup masuk akal. Sebenarnya, sembilan tahun yang lalu beberapa orang mengatakan padaku bahwa Tuhan telah kembali, tetapi aku tidak menerimanya karena hal itu dinyatakan dengan jelas dalam Alkitab 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' Wahyu 17. 'Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga' Kisah Para Rasul 111. Ayat-ayat ini menubuatkan bahwa Tuhan akan tiba di atas awan putih. Tetapi kamu mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali, mengapa aku tidak melihat Tuhan datang kembali?" Setelah mendengar ucapanku ini, dia berkata dengan sungguh-sungguh dan serius, "Itu karena kita tidak mau belajar dan menyelidiki ketika kita mendengar seseorang menyebarkan berita tentang kedatangan Tuhan, dan dengan demikian kita tidak dapat menerima pencerahan dan tuntunan Roh Kudus. Dalam kasus seperti itu, bagaimana kita dapat melihat kenyataan bahwa Tuhan telah datang kembali? Saudari, hendaknya kita mempunyai niat untuk mencari dan menyelidiki dan seharusnya tidak berpegang pada gagasan kita sendiri. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus 'Diberkatilah orang yang miskin dalam roh karena kerajaan surga adalah milik mereka' Matius 53. Tetapi jika kita masih berpegang pada gagasan kita sendiri, kita akan kehilangan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Saudari Li, apakah kamu setuju denganku?" Mendengar apa yang dikatakannya, aku merenung beberapa saat dan berpikir itu masuk akal. Kemudian, dia mengambil sebuah buku dari tasnya, Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba, dan berkata padaku "Saudari Li, dalam Kitab Wahyu, ada banyak bagian dengan nubuat yang mengatakan, 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' Lihat Wahyu 2-3. Kata-kata dalam buku ini adalah apa yang Tuhan firmankan kepada gereja-gereja, dan diucapkan pada kedatangan-Nya kembali. Aku akan meninggalkan bukuku di sini dan berharap kamu dapat membaca dan menyelidikinya saat kamu punya waktu." Melihat dia bicara dengan tulus, aku tidak menolak. Setelah dia pergi, aku ragu apakah akan membacanya atau tidak. Saat itu, aku mulai bertanya-tanya Mengapa banyak saudara-saudari yang memiliki iman sejati kepada Tuhan semuanya mulai percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Apa yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa sehingga mereka mau mengikuti-Nya? Karena penasaran, aku meraih buku itu untuk kubaca. Memperhatikan judulnya, Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba, aku berpikir, "Kitab Wahyu dalam Alkitab menyatakan bahwa Anak Domba merujuk kepada Tuhan Yesus, dan bahwa hanya Anak Domba yang layak membuka gulungan kitab dan melepaskan tujuh meterai. Mungkinkah kata-kata dalam buku ini benar-benar diucapkan oleh Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya kembali?" Bersambung … Bacaan Diperpanjang Memahami misteri menyambut kedatangan Tuhan "Diatas Awan" II
Saatitu, nubuat dalam Kitab Wahyu akan benar-benar digenapi: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Ketika Tuhan menampakkan diri secara terbuka, mereka yang menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan menentang Tuhan akan tertegun, sebab mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka tolak justru adalah Tuhan Yesus yang datang kembali.
Melompat ke bacaan harian Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Masa Antara Bacaan Hari Ini Wahyu 14–9; 1911–16; 211–5, 22–27; 221–5 Dengan segera, pasal pertama surat Wahyu membawa kita memandang kemuliaan besar yang jauh melampaui keberadaan kita di bumi ini. “Aku adalah Alfa dan Omega … yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang” 18. Juruselamat “yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita” akan datang kembali, “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia” 15, 7. Yohanes melanjutkan suratnya dengan menggambarkan sebuah penglihatan luar biasa tentang Kristus sendiri—sebuah perjumpaan yang begitu menakjubkan sampai-sampai Yohanes “tersungkur … sama seperti orang yang mati” Namun, tepat di tengah kedua bagian yang menggambarkan kemuliaan itu ada sebaris kalimat yang mungkin mudah kita lewatkan gambaran singkat Yohanes tentang kehidupannya dan kehidupan para pembaca suratnya. Yohanes menulis bahwa ia adalah “saudara dan sekutu … dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus” Yohanes menulis surat Wahyu saat sedang berada di tempat pembuangan. Surat ini disirkulasikan di antara jemaat yang sedang menderita, menghadapi tekanan dan penganiayaan yang terus memburuk hingga beberapa dekade berikutnya. Penerima mula-mula kitab Wahyu hidup di tengah dua realita yang saling tumpang tindih. Pertama, mereka memiliki jaminan dalam pemerintahan Kristus yang berdaulat serta kedatangan kembali Kristus yang mulia. Kedua, mereka masih berada di bumi, setiap hari mengalami yang namanya menanti dan menderita. Kurang lebih dua ribu tahun kemudian, kita pun masih hidup di tengah dua realita yang saling tumpang tindih ini. Di antara kedatangan pertama Kristus dan kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan, kehidupan kita mungkin juga terasa seperti percampuran dua dunia. Di satu sisi ada Kerajaan Allah dan keyakinan yang pasti. Di sisi lain ada penantian dan penderitaan. Tak heran apabila penuturan jujur Yohanes tentang kesusahan dan perlunya bertekun dengan sabar dirangkai di dalam dan di antara penglihatannya tentang kemuliaan Allah. Penglihatan tentang apa yang akan datang itulah yang memberikan kekuatan dan keberanian untuk bertekun. Perhatikan beberapa realita yang dipotret dalam akhir nan megah kitab Wahyu Kristus yang menang mengendarai seekor kuda putih dan mengalahkan si jahat, langit dan bumi yang baru tanpa dukacita atau kematian, kemah kediaman Allah ada di tengah-tengah umat-Nya 211, 3, serta sebuah kota yang kudus tempat orang-orang dari segala bangsa berkumpul di dalam terang kemuliaan Allah. Saat kita bisa melihat realita-realita yang akan datang ini, situasi kita di dunia yang sementara ini—separah apa pun itu—terasa tidak lagi terlalu penting. Perlunya bertekun dengan sabar diulangi beberapa kali dalam Wahyu 1-3, seringkali dipasangkan dengan ungkapan tentang kemenangan dan keberhasilan menaklukkan. Bertekun tidak hanya berarti sabar, tetapi juga teguh, berani, dan kuat. Inilah yang diberikan Allah kepada setiap kita yang hidup di masa antara. Dalam Kristus,—seperti yang dikatakan dalam lirik sebuah lagu—kita menemukan “kekuatan dan pengharapan tiap hari”. Kelli B. Trujillo Senin Memberitakan Pengharapan Bacaan Hari Ini Zakharia 99–17; Roma 53–5, 818–30 “Pengharapan dimulai dalam gelap …” perkataan Anne Lamott dalam bukunya Bird by Bird ini tidak bisa saya sanggah. Apa yang ia sampaikan belakangan telah menjadi salah satu tema dalam hidup saya—bukan sebagai suatu pemikiran belaka, tetapi sebagai sesuatu yang nyata dijalani, suatu pergumulan, suatu komitmen, suatu disiplin. Menurut ahli teologi Jürgen Moltmann, pengharapan itu berakar pada kebangkitan Yesus dan upaya nyata untuk mengubah keadaan. Adakalanya pengharapan menjadi satu-satunya bahasa yang cukup kuat untuk melawan keputusasaan. Dalam bahasa Lamott, pengharapan itu adalah sejenis “kesabaran yang revolusioner”. Apa pun definisi pengharapan, sesuatu di dalam jiwa kita menyuarakannya. Terkadang terdengar kecil, seperti sebuah bisikan, tetapi suara itu ada di sana. Pengharapan terpancar dari kedalaman jiwa, dan seringkali lahir dari situasi yang kelam. Saat situasi serba kacau dan membingungkan, pengharapan muncul. Di hari-hari tertentu, rasanya kita masih berada di bawah mendung pekat yang menyelimuti bumi saat Yesus disalib. Beratnya kehidupan di dunia ini terasa seperti kegelapan. Elie Wiesel, saat menceritakan tentang kengerian kamp konsentrasi Auschwitz dan peristiwa Holocaust, hanya bisa menyebut kegelapan itu sebagai “Malam”. Penderitaan adalah sebuah kenyataan yang harus kita akui. Dalam pengharapan pun, kita bisa menderita. Saya duduk bersama nenek saya beberapa waktu lalu dan minta ia menceritakan tentang kehidupannya. Awalnya ia tidak mau. Tak terbayangkan bekas luka apa saja yang telah ditanggung jiwanya selama lebih dari 80 tahun. Ia telah menjalani kehidupan yang keras. Sulit untuk menggambarkan bagaimana ia hidup di wilayah Selatan sebagai seorang perempuan berkulit hitam. Ada satu kata yang tampak menggambarkan keberaniannya untuk bertahan di tengah dunia yang kejam cinta. “Tuhan belum pernah mengecewakan saya,” katanya. Cinta yang radikal, mengubahkan hidup, mengubahkan komunitas, mengubahkan dunia, adalah cara hidup Yesus. Ia telah datang untuk memberitakan kabar baik Kerajaan Allah serta menyembuhkan segala macam penyakit dan penderitaan. Memberitakan pengharapan adalah sebuah cinta yang berbahaya. Martin Luther King Jr. berkata, “Kekuasaan terbaik adalah cinta yang mengimplementasikan tuntutan keadilan, dan keadilan terbaik adalah cinta yang mengoreksi segala sesuatu yang bertentangan dengan cinta.” Inilah artinya menjadi orang yang berdiri di dunia ini untuk memberitakan cinta, kuasa, dan keadilan, atau dalam bahasa nabi Zakharia, menjadi “orang tahanan yang penuh harapan” 912. Seseorang pernah menulis kalimat berikut “Ku tak tau kan hari esok, tetapi aku tahu siapa yang pegang hari esok”. Esok hari akan datang, tetapi hari ini, aku akan memberitakan pengharapan. Dante Stewart Renungan ini diadaptasi dari artikel berjudul “Why We Still Prophesy Hope,”, diterbitkan pada tanggal 21 Oktober 2019, di situs web Selasa Datanglah Tuhan Yesus Bacaan Hari Ini Yohanes 11–5, 14; Wahyu 2212–13, 20 Dalam Injil yang ditulisnya, Yohanes berkata, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” 11, 14. Kita memiliki Allah yang telah datang. Dia datang untuk membuat apa yang tidak bisa disentuh menjadi bisa disentuh, dan apa yang tidak kelihatan menjadi kelihatan. Dia datang menyatakan diri-Nya untuk bisa kita kenal. Namun, kita memiliki pengharapan bukan hanya karena Dia sudah datang, melainkan juga karena Dia akan datang. Dia akan datang kembali. Janji inilah yang bisa membuat kita menemukan makna dalam penderitaan dan frustrasi kita di dunia. Saat Dia datang kembali, orang benar akan dibuktikan benar. Saat Dia datang kembali, Dia akan membawa keadilan atas olok-olok yang Anda hadapi karena percaya kepada Allah yang tidak terlihat. Saat Dia datang kembali, orang-orang yang berusaha mengangkat diri mereka sendiri sebagai penguasa akan dilengserkan, dan kita akan melihat bahwa sebenarnya hanya ada satu Penguasa dan Raja yang sejati. Dalam sekejap, apa yang selama ini kita imani, akan kita saksikan di depan mata. Pribadi yang selama ini kita kenal dalam doa dan yang kita beritakan, akan kita lihat secara langsung. Dalam Wahyu 22, Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” Yohanes mencatat, “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman, Ya, Aku datang segera!’” Seakan-akan tidak punya kata lain untuk menutup suratnya, Yohanes menulis, “Amin, datanglah Tuhan Yesus!” Menatap masa depan, mungkin ada hal-hal yang tidak kita kehendaki terjadi atas bangsa kita. Mungkin ekonomi tidak berkembang sebagaimana yang kita harapkan. Mungkin ada lebih banyak anak yang disakiti di jalanan, baik oleh senjata, oleh perdagangan manusia, atau oleh obat-obatan yang disalahgunakan. Banyak pernikahan mungkin penuh pergumulan. Kita mungkin menderita sakit-penyakit. Kita mungkin khawatir akan anak-cucu kita. Dalam semua yang kita alami, perkataan ini memberi pengharapan Datanglah Tuhan Yesus. Apa pun yang kita hadapi, kita tahu bahwa Dia akan datang kembali. Suatu hari, langit akan terbuka, malaikat akan meniup sangkakala, dan seluruh dunia akan melihat-Nya bersama-sama. Segenap ciptaan akan merespons saat Tuhan kita melangkah turun dari surga untuk berkata, “Sekarang Aku telah datang untuk menebus umat-Ku”. Amin. Datanglah, Tuhan Yesus. Charlie Dates Artikel ini diadaptasi dari khotbah Charlie Dates tanggal 22 Desember 2019. Digunakan dengan izin. Rabu Adven and Akhir Zaman Bacaan Hari Ini Markus 1324–37; Lukas 2125–28 Selama masa Adven, kita mendengar pembacaan bagian-bagian Kitab Suci yang berbicara tentang kegelapan, kesusahan, dan akhir zaman. Matius, Markus, dan Lukas, masing-masing punya satu pasal yang berbicara khusus tentang akhir zaman. Dalam Markus 13, Yesus berkata, “… bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan” Bagian selanjutnya dari pasal itu menggambarkan situasi yang makin kelam, “… pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang” Mengapa Yesus justru berbicara tentang kematian dan kehancuran, bukan tentang domba, gembala, dan bala tentara surga? Dalam Kitab Suci, tulisan tentang akhir zaman lahir pada masa kesusahan. Israel adalah umat pilihan, Allah telah menjanjikan kepada mereka masa depan yang aman dan sejahtera. Namun, kemudian, mereka ditaklukkan dan diangkut ke pembuangan di kerajaan Babel. Dalam pandangan manusia, tidak ada pengharapan bagi mereka. Saat umat Israel mengalami krisis, mereka ada dalam situasi “darurat teologis.” Dalam masa darurat inilah pemikiran baru tentang akhir zaman terbentuk. Dimulai dari bagian kedua kitab Yesaya pasal 40-55—ditulis pada masa pembuangan di Babel saat pengharapan sepertinya sudah tidak ada lagi—dan terus berkembang dari sana. Pada zaman Yesus, pembicaraan tentang akhir zaman sudah ada di mana-mana. Yang terpenting dari teologi akhir zaman adalah teologi pengharapan—dan pengharapan adalah kutub yang berlawanan dengan optimisme. Optimisme bisa sirna ditelan kegelapan, kontras dengan pengharapan, yang ditemukan dalam sesuatu yang melampaui gelapnya sejarah manusia. Pengharapan ditemukan di dalam Allah yang berinkarnasi. Injil Lukas mencatat, saat Yesus bicara tentang akhir zaman, tentang “tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang” dan bagaimana “bangsa-bangsa akan takut dan bingung”, Dia mengakhirinya dengan mengatakan bahwa manusia “akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” 2125–27. Yesus sedang bicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Dia sedang mengatakan bahwa pengharapan besar kita datang bukan melalui kemajuan peradaban umat manusia, melainkan melalui diri-Nya. Dia berdaulat, memiliki kuasa atas segala sesuatu, dan tidak bergantung pada sejarah manusia. Sekalipun kegelapan begitu nyata, Allah dalam Kristus sedang membentuk sejarah kita sesuai dengan tujuan-Nya yang ilahi. Masa Adven menyatakan bahwa kita dapat menghadapi kegelapan, apa pun nama kegelapan itu. Namun, ceritanya tidak berakhir di sana. Yesus berkata, “bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” Fleming Rutledge Artikel ini diadaptasi dari artikel “Why Apocalypse Is Essential to Advent,” diterbitkan tanggal 18 Desember 2018 di situs web Kamis Sebuah Pertanyaan yang Lebih Penting Bacaan Hari Ini 2 Petrus 38–15 Mengapa begitu lama? Mengapa Yesus belum juga kembali seperti yang Dia janjikan? Hal-hal ini mungkin pernah ditanyakan oleh para penerima surat kedua Petrus—pertanyaan-pertanyaan yang terus menggema sampai hari ini. Petrus menjawab mereka dengan jaminan yang aneh Pertama, bahwa waktu Allah merefleksikan kesabaran dan kasih-Nya yang menyelamatkan 38-9. Kedua, bahwa hari Tuhan itu menakutkan dan akan melibatkan kehancuran dengan api. Bahasa akhir zaman seperti yang dipakai Petrus mirip yang dipakai Yesus di Markus 13 dan Lukas 21 tentunya membuat kita berpikir sejenak. Apa maksudnya dengan “hangus dalam nyala api” dan “langit akan binasa dalam api”? Apakah ini sesuatu yang harus kita takutkan? Ayat-ayat sebelumnya dalam 2 Petrus menyediakan perspektif untuk memahami bahasa kehancuran yang dipakai di pasal 3. Dalam pasal 25, kita membaca tentang situasi serupa pada zaman Nuh, saat Allah menghancurkan bumi dengan air bah. Penghakiman di masa itu tidak berarti Allah menyapu bersih semua ciptaan-Nya. Penghakiman terakhir dengan api kemungkinan juga demikian, Allah tidak akan menghanguskan seisi bumi untuk mendatangkan langit dan bumi yang baru. Sebagaimana yang digambarkan Petrus dalam Kisah Para Rasul, Kristus tinggal di surga “sampai waktu pemulihan segala sesuatu seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu” 321. Dunia yang baru akan datang melalui pemulihan besar dari Allah dan desain ulang dunia yang kita miliki sekarang. Terangkai dalam bagian ini, Petrus memberikan satu pertanyaan penting yang sepatutnya kita perhatikan lebih daripada pertanyaan tentang kapan dan seperti apa kedatangan kembali Kristus itu. Mengetahui bahwa hari kedatangan Tuhan akan segera tiba, Petrus bertanya, “bagaimana seharusnya kalian hidup” 2Ptr. 311 BIS. Petrus mendorong pembaca suratnya untuk hidup kudus dan saleh, “menantikan” langit dan bumi yang baru dengan penuh pengharapan Kita melihat tema yang sama ditekankan dalam surat Petrus yang pertama, saat ia sungguh-sungguh mendorong orang percaya untuk hidup dengan penuh keyakinan, sukacita dan kewaspadaan, berfokus penuh pengharapan pada kedatangan Kristus 1Ptr 13-5, 13. Kita adalah orang-orang yang memiliki pengharapan, sama seperti orang yang sudah diberi bocoran tentang akhir sebuah novel yang penuh dengan drama tak terduga. Kita tahu akhir ceritanya. Pengetahuan tentang akhir luar biasa yang menanti kita itu dapat mempengaruhi bagaimana kita menghadapi situasi sekarang. Kita mungkin tidak bisa tahu kapan atau bagaimana itu akan terjadi, tetapi kita dapat percaya bahwa pada akhir zaman akan ada penghakiman, sekaligus pembenaran bagi umat Allah. Bagaimana berita tentang penghakiman terakhir bisa membuat kita terhibur dan bukannya takut? Allah akan membuat bagian-bagian terbaik dunia ini menjadi makin baik, lebih dari yang bisa kita bayangkan. Penghakiman, pembenaran, dan transformasi akan datang. Tanah Perjanjian sejati menanti. Vincent Bacote Jumat Menanti Pestanya Dimulai Bacaan Hari Ini 1 Tesalonika 413–511 Salah satu hal yang suka saya lakukan sebagai seorang profesor adalah memutarkan film-film yang mungkin dilabeli orang sebagai “film akhir zaman”. Banyak film dalam ketegori ini berfokus pada momen Pengangkatan, sebuah penafsiran 1 Tesalonika 417, yang memahami frasa “akan diangkat” sebagai gambaran kedatangan kembali Kristus yang tidak kelihatan untuk membawa umat-Nya ke surga bersama-Nya sebelum masa Kesusahan Besar tiba. Film-film ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran bahwa Yesus bisa datang kapan saja. Ada banyak pendapat tentang Pengangkatan dan isu-isu akhir zaman lainnya. Saat membaca 1 Tesalonika 4-5, kita bisa dengan mudah berfokus hanya pada bagian yang membicarakan hal tersebut. Namun, ada banyak poin penting lain tentang kedatangan kembali Kristus, yang juga patut mendapat perhatian kita, termasuk apa yang tampaknya menjadi penekanan Paulus di sini bagaimana menghibur orang-orang Kristen yang masih hidup, terkait status orang-orang percaya yang sudah meninggal. Apakah mereka yang sudah meninggal akan “ketinggalan” dan tidak mengalami kedatangan Yesus kembali? Inilah penghiburan Paulus untuk jemaat di Tesalonika dan juga kita kita tidak perlu khawatir Allah akan melupakan mereka yang sudah meninggal. Kebangkitan Kristus adalah sebuah jaminan bahwa kematian tidak akan menghalangi mereka untuk ikut masuk ke dalam dunia baru yang akan tiba bersamaan dengan kedatangan Kristus yang kedua. Baik kita masih hidup atau sudah meninggal, relasi kita dengan Kristus adalah satu-satunya yang diperlukan untuk kita bisa terdaftar sebagai tamu undangan saat hari kedatangan Tuhan itu tiba. Saat Kristus datang, akan ada pembukaan yang megah, lengkap dengan musik yang meriah. Trompet Allah akan berbunyi 416 BIS—gambaran yang tentunya dipahami jemaat di Tesalonika sebagai kembalinya seorang pemimpin terhebat yang telah menang. Tidak seperti bunyi trompet lain, trompet ini akan membangkitkan orang-orang yang mati dalam Kristus untuk menyambut kedatangan Kristus, bersama-sama dengan mereka yang masih hidup. Gambaran serupa bisa kita baca dalam surat pertama Paulus kepada jemaat di Korintus. Di sana juga dibahas tentang kematian, “musuh terakhir” yang akan dihancurkan Kristus 1526. Paulus meyakinkan jemaat di Korintus bahwa “pada waktu terdengar bunyi trompet itu, orang-orang mati akan dihidupkan kembali dengan tubuh yang abadi, dan kita semuanya akan diubah” 1552 BIS. Sengat maut kehilangan kuasanya karena kemenangan Kristus yang sempurna. Sembari menantikan hari itu, kita dipanggil untuk mempersiapkan diri “berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan” 1Tes 58. Kedatangan yang seperti “pencuri di waktu malam” ini akan sangat mengejutkan, karena hanya Allah sendiri yang tahu kapan hari tersebut akan tiba—tetapi hari itu akan menjadi pesta kejutan terbesar yang pernah ada bagi setiap kita yang menanti-nantikan kedatangan-Nya. Vincent Bacote Sabtu Pengharapan Bagi Yang Disfungsi Bacaan Hari Ini 1 Korintus 11–9 Saat kita membaca tentang kedatangan kembali Kristus dalam 1 Korintus, penting untuk mengingat konteks surat Paulus ini. Jemaat di Korintus adalah sebuah komunitas yang penuh dengan masalah. Ada perpecahan dalam jemaat yang mendukung pemimpin mereka masing-masing, ada skandal seksual, ada kontroversi tentang daging persembahan untuk berhala, dan banyak lagi. Meskipun komunitas Kristen ini mengalami banyak disfungsi, dalam 1 Korintus 11-9, Paulus menyebut mereka sebagai orang-orang yang dikuduskan “saints” atau orang-orang suci dalam terjemahan King James. Paulus kemudian mengingatkan bahwa Allah telah begitu bermurah hati kepada mereka dengan menyediakan karunia-karunia rohani dan menggambarkan mereka sebagai umat yang “menantikan” kedatangan Kristus kembali. Paulus menekankan kasih karunia Allah ay. 4 dan komitmen-Nya bagi mereka “Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya” Sekalipun iman mereka lemah sebagaimana tampak dalam perilaku dan sikap mereka yang berdosa, kesetiaan Allah kepada mereka dan juga kita meliputi komitmen-Nya untuk menolong umat-Nya bertumbuh dan diubahkan makin serupa Kristus. Sementara pasal 1 menekankan bahwa Allah, dengan kasih karunia-Nya akan meneguhkan jemaat di Korintus sampai kepada kesudahannya, dalam surat yang sama Paulus menggambarkan kedatangan Kristus dan mendesak jemaat di Korintus, “Saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah” 1558, penekanan dengan huruf miring ditambahkan. Paulus memanggil mereka untuk memiliki keteguhan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penantian akan kedatangan Kristus kembali. Terlepas dari banyaknya kesalahan dan kegagalan mereka, Paulus memanggil mereka untuk mengalami transformasi dan memiliki determinasi. Kita melihat gambaran keteguhan serupa dalam surat Paulus yang lain “Sementara kita “menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,” kasih karunia Allah “mendidik kita supaya meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi” Titus 211–14. Membaca 1 Korintus atau surat-surat Paulus lainnya, mau tidak mau kita akan memperhatikan betapa kuatnya Paulus membahas soal dosa dan disfungsi. Namun, sebagaimana yang ditunjukkan dalam 1 Korintus 18-9, tanggapan Paulus terhadap masalah-masalah yang besar itu selalu dilatarbelakangi dengan pengharapan yang besar. Kita dipanggil untuk melakukan bagian kita, sementara Allah, dalam kasih karunia-Nya, juga terus melakukan pekerjaan-Nya dalam hidup kita. Jemaat di Korintus adalah sebuah contoh, sekaligus sebuah penghiburan bagi kita. Kebanyakan kita mungkin pernah mengalami momen disfungsi rohani kita masing-masing, tetapi kegagalan kita tak seharusnya menjadi fokus utama kita. Sebaliknya, kita dapat melihat kepada Yesus, yang tidak hanya membuat rekonsiliasi dengan Allah menjadi mungkin, tetapi yang juga berkomitmen menolong kita supaya kita dapat menghadap Allah dengan tidak bercacat saat kerajaan-Nya tiba. Puji Tuhan, kesetiaan-Nya lebih besar daripada disfungsi kita. Vincent Bacote Kontributor Image Photos courtesy of contributors; Fleming Rutledge photo by Gregory Schreck. Vincent Bacote adalah lektor kepala bidang teologi di Wheaton College. Beliau adalah penulis buku The Political Disciple A Theology of Public Life. Charlie Dates adalah gembala sidang di Chicago's Progressive Baptist Church. Beliau meraih gelar PhD dalam Teologi Historis dari Trinity Evangelical Divinity School. Fleming Rutledge, seorang pendeta gereja episkopal, melayani selama 21 tahun di gereja lokal sebelum kemudian menjadi seorang dosen, penulis, dan guru dari banyak pengkhotbah lainnya. Beliau adalah penulis buku The Crucifixion. Danté Stewart adalah seorang penulis dan pengkhotbah yang belajar di Fakultas Teologi Candler di Universitas Emory. Diterjemahkan oleh Echa Puspita -[ This article is also available in English, español, Português, Français, 简体中文, 한국어, 繁體中文, and Galego. See all of our Indonesian Bahasa Indonesia coverage. ]
aOORT. bflb5db0ic.pages.dev/385bflb5db0ic.pages.dev/64bflb5db0ic.pages.dev/13bflb5db0ic.pages.dev/529bflb5db0ic.pages.dev/329bflb5db0ic.pages.dev/158bflb5db0ic.pages.dev/584bflb5db0ic.pages.dev/535
dia datang diatas awan